BARRU, Infonetizen.com — Tim investigasi dari LSM PERAK menemukan adanya dugaan penggunaan pasir yang berasal dari air asin atau air laut pada pembangunan rabat beton di Dusun Pucue, Desa Pao-Pao, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Temuan ini diperoleh saat tim melakukan peninjauan langsung di lokasi proyek pada Minggu (2/11/25).
Berdasarkan hasil penelusuran dan investigasi tim di lapangan, diketahui bahwa pasir yang digunakan dalam pembangunan tersebut diduga berasal dari Sungai Paria, yang airnya diketahui memiliki kadar garam tinggi. Dugaan ini diperkuat dengan keterangan warga sekitar yang membenarkan hal tersebut.
“Iye betul itu Pak. Pasir dari Paria itu yang dipakai,” ungkap salah satu warga saat ditemui di lokasi proyek.
Selain menemukan asal material yang diduga tidak sesuai standar, tim investigasi LSM PERAK juga mendapati beberapa titik jalan beton yang terlihat sudah mengalami kerusakan.
Pihak LSM PERAK berharap agar pelaksana proyek dapat menggunakan material sesuai Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang berlaku, khususnya pasir dengan kadar garam nol atau non-asin. Hal ini penting agar pembangunan infrastruktur desa dapat bertahan lama dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat.
“Kami berharap pihak proyek memperhatikan standar bahan bangunan, karena jika menggunakan pasir laut, daya tahan jalan beton akan berkurang dan cepat rusak,” ujar Andi Rasda Koordinator Wilayah Barru LSM PERAK Indonesia dalam keterangannya.
Masyarakat sekitar juga menyampaikan harapan agar jalan rabat beton tersebut dapat dibangun dengan kualitas terbaik sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang. Namun, mereka khawatir kualitas proyek akan menurun apabila penggunaan pasir asin tetap dibiarkan.
(*)
