Infonetizen.com, Muna, 16 Oktober 2025, Setelah pergantian Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Muna, Imalak Sultra kembali menyorot tajam kelanjutan penanganan kasus dugaan korupsi anggaran belanja rutin di Sekretariat Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar) Tahun Anggaran 2023, yang menyeret nama mantan Sekda Mubar, LM Husein Tali.
Sebagai organisasi yang berdiri atas nilai-nilai integritas dan kontrol sosial terhadap penyelenggaraan pemerintahan, Ikatan mahasiswa aktivis lintas kampus Sulawesi tenggara ( IMALAK Sultra ) menyatakan bahwa Kejari Muna yang baru tidak boleh hanya menjadi pengganti nama tanpa keberanian moral dalam menuntaskan kasus-kasus besar yang mandek.
” Dugaan korupsi dalam anggaran belanja rutin Setda Mubar tahun 2023 mencuat ke permukaan dengan temuan awal adanya kerugian negara hingga Rp1 miliar. Ironisnya, meskipun puluhan saksi telah diperiksa dan sejumlah dokumen telah disita, hingga hari ini belum ada satu pun tersangka ditetapkan ungkap Ali sabarno selaku ketua umum imalak Sultra.
“Kejari Muna tidak boleh bermain aman. Kebenaran tidak akan pernah tegak kalau hukum tunduk pada jabatan atau loyal pada kekuasaan tegas Ali sabarno
IMALAK Sultra Mengeluarkan Peringatan Tegas:
Kejari Muna yang baru harus membuka ulang seluruh dokumen penyidikan dan mengevaluasi kinerja penanganan sebelumnya. Jika ditemukan kelemahan, segera lakukan perbaikan menyeluruh.
Dalam waktu 14 hari ke depan, Kejari wajib menyampaikan perkembangan terbaru ke publik, termasuk transparansi tahapan penyidikan, status dugaan pelaku, serta nominal kerugian final dari BPKP.
Ali sabarno juga menegaskan, Jika Kejari Muna baru tidak sanggup mengusut tuntas, lebih baik mundur. Jangan menjadi alat pelindung koruptor berkedok penegak hukum.
Pesan Terbuka untuk Kajari Muna yang baru, IMALAK Sultra mengingatkan:
“Jabatan Anda bukan panggung aman. Ini medan uji keberanian. Jangan gadaikan integritas Anda hanya karena tekanan elit lokal. Jika takut menyentuh pejabat, lebih baik jangan duduk di kursi Kajari muna
Kami, dari IMALAK Sultra, tidak akan diam. Kami tidak akan membiarkan dugaan korupsi ini ditutupi dengan alasan teknis atau birokratis. Kami akan terus mengawal, mengawasi, dan jika perlu, menggebrak meja lembaga hukum agar keadilan tidak lagi tunduk pada kekuasaan.
