Bone/Infonitizen.com_LSM Perak Sulsel secara resmi akan melayangkan laporan atas dugaan tindak korupsi pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilakukan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Bone, Desa Patangkai Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.
Dana BOS yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Sulsel untuk tahun anggaran 2025 tersebut berjumlah Rp. 1.324.650.000 (Satu miliar tiga ratus dua puluh empat juta enam ratus lima puluh ribu rupiah).
Berdasarkan hasil investigasi dan monitoring team lapangan LSM Perak menemukan banyaknya kejanggalan penggunaan dana BOS yang merujuk pada penganggaran dana POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) yang di markup dan tidak masuk di akal.
Menurut Koord Divisi Hukum dan Pelaporan LSM Perak Sulsel, Saldi Adri Burhan SH. Ada beberapa item dalam daftar POK yang diduga di markup seperti pembuatan neonbox yang berukuran 1×1,5m yang memakan anggaran sebesar Rp.18.000.000, sedang biaya yang seharusnya untuk ukuran seperti itu hanya Rp.5.000.000. kemudian belum lagi pemeliharaan asrama Rp. 20.000.000. green house Rp.15.000.000, PTSP Rp.15.000.000, dan ruang kepala madrasah yang juga anggarannya tidak masuk diakal dengan kondisi setelah pemeliharaan tidak sesuai dengan perencanaan.
Saldi mengkritik tegas akan melaporkan secara resmi dan meminta pihak penegak hukum untuk mengusut tuntas atas adanya temuan dan dugaan penyalahgunaan anggaran BOS yang telah dilakukan kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Bone tersebut. Selain penyalahgunaan anggaran, kepala madrasah juga diduga melakukan pelanggaran lainnya seperti pembiaran atas adanya tenaga pengajar PPPK yang sudah 2 tahun tidak mengajar namun dalam pelaporan pada aplikasi SIMPATIKA masi aktif dan menerima gaji.
“Ini banyak sekali yang tidak masuk di akal anggarannya masa iya neonbox ukuran 1×1,5 memakan biaya 18juta. Logikanya dimana? Kami sendiri pernah buat neonbox untuk lembaga ukuran lebih besar 2×2,5 biayanya cuman 5 jutaan, inikan sudah jauh melampaui batas cara markupnya. Belum lagi anggaran pemeliharaan lainnya yang tidak menggandeng pihak ke tiga agar terhindar dari penyalahgunaan, ini malah bikin mandor sendiri kerja sendiri. Yang begini harus diusut tuntas. Ada juga data pelanggaran lain yang team kami juga dapatkan di lapangan ternyata kepala madrasah MAN 3 Bone ini melakukan pembiaran terhadap guru PPPK yang notabene keluarganya sudah dua tahun tak mengajar tapi pelaporannya di SIMPATIKA aktif dan tetap digaji, ini juga temuan yang harus di usut tuntas dan ini masuk kategori penyalahgunaan jabatan” tandasnya saat ditemui awak media, Makassar 20 Oktober 2025.
Menurut Saldi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sejatinya dirancang untuk menjadi tulang punggung operasional pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Sayangnya, harapan itu belum sepenuhnya terwujud. temuan ini mencerminkan masih rapuhnya integritas dalam sistem pendidikan nasional. Modus penyelewengan pun beragam dilakukan oleh oknum tertentu, mulai dari pemotongan dana hingga praktik nepotisme dan laporan fiktif.
Di tempat terpisah Kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Bone, Mappeati saat dikonfirmasi terkait adanya temuan tersebut langsung memberi tanggapan bahwa selama iya menjabat semua pengelolaan anggaran BOS dilakukan secara transparan dan melalui aplikasi, dan tidak tahu menahu terkait ada isu seperti itu.
“Waalaikumussalam. Terima kasih sudah konfirmasi. Saya juga baru tau kalau ada isu seperti itu krn selama ini kita selalu mengelola sesuai juknis yang ada dan dikelola secara transparan dan semua pencairan itu lewat aplikasi . Terima kasih banyak. Sukses dan sehatki selalu” balas Mappeati via pesan WhatsApp.
![]()
Koord Divisi Hukum dan Pelaporan LSM Perak Sulsel akan merampungkan semua data dan pulbaket agar memudahkan penegak hukum dalam mengusut kembali dugaan kasus korupsi yang terjadi di MAN 3 Bone, dan dalam waktu dekat akan meneruskan laporannya ke Kejati Sulsel.
“Jadi tunggu saja kami lengkapi dulu semua data bukti keterangan agar memudahkan Kejati Sulsel dalam mengusut kembali dugaan korupsi di MAN 3 Bone. Intinya dalam waktu dekat kami pasti akan laporkan agar tidak ada lagi penyimpangan dan dunia pendidikan kita bisa bangkit dan bersaing dengan pendidikan luar negeri” tutupnya.
