InfoNetizen, Makassar – Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Makassar angkat bicara terkait insiden penutupan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, yang dilakukan dengan cara memagarinya menggunakan tembok.
Wakil Ketua Bidang Keagamaan dan Moderasi DPD KNPI Makassar yang biasa disapa Ustad. Syawir, menyayangkan tindakan tersebut yang dinilai tidak hanya mengganggu proses belajar-mengajar para santri TPQ, tetapi juga mencerminkan kurangnya dialog dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
“TPQ adalah wadah pendidikan keagamaan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Menutupnya dengan cara membangun tembok tanpa solusi atau komunikasi terlebih dahulu, tentu sangat disayangkan,” ujar Ustd. Syawir dalam keterangan persnya, Sabtu, (21/06/2025)
DPD KNPI Makassar mendesak pihak terkait, baik pemerintah setempat maupun pemilik lahan, untuk segera mencari jalan keluar secara damai dan bermartabat. Mereka juga mendorong mediasi terbuka yang melibatkan seluruh pihak, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama, guna memastikan hak anak-anak untuk belajar agama tidak terabaikan.
Lebih lanjut, KNPI Makassar menyatakan komitmennya untuk mendampingi masyarakat dalam menyuarakan kepentingan pendidikan dan keagamaan. Mereka mengajak seluruh elemen pemuda untuk tetap menjaga kondusivitas serta menolak segala bentuk tindakan yang merugikan fasilitas sosial dan keagamaan.
Insiden ini menjadi perhatian publik setelah beredarnya video dan foto penutupan TPQ yang dipagar tembok di media sosial, memicu beragam reaksi dari masyarakat dan tokoh agama di Kota Makassar.